APAH AJEG RING GUMI PERTIWI
Apah Ajeg Ring Gumi Pertiwi merupakan slogan dari Youth Conservation Initiative yang memiliki arti "Kelestarian Air di Bumi"
Apah Ajeg Ring Gumi Pertiwi merupakan slogan dari Youth Conservation Initiative yang memiliki arti "Kelestarian Air di Bumi"
Jumlah air di bumi diperkirakan sebesar 326 juta kubik. Jika difikirkan mungkin lumayan tidak seimbang dengan jumlah manusia yang terus bertambah di bumi dan tingkat kebutuhan akan air yang juga semakin besar
Pada 8-10 Juli 2019, Conservation International Indonesia menyelenggarakan Nyegara Gunung Live In di Desa Dukuh, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Nyegara Gunung artinya keseimbangan natural spiritual yang berorientasi kepada gunung dan lautan (air) sebagai konsep tata ruang dalam budaya Bali.
Jika anda merasa ingin bergerak untuk lingkungan, maka anda tidak sendirian. Mari bergabung bersama kami untuk mewujudkan generasi yang peduli lingkungan.
YCI melibatkan kaum muda dari tingkat SMP, SMA/SMK, hingga mahasiswa di perguruan tinggi serta mereka yang berusia dibawah 30 tahun yang tertarik dalam isi lingkungan khususnya konservasi.
Melalui SASIH, YCI akan berfokus pada pengenbangan kreatifitas dan kapasitas kaum muda yang meiuti kesadartahuan, Kontribusi, Koneksi, dan Kompetensi.
YCI lahir difasilitasi oleh Conservation International (CI) Indonesia yang bekerja untuk melindungi alam di Indonesia demi memberikan manfaat kepada masyarakat Indonesia yang sangat penting bagi dunia. Anugerah kekayaan yang luar biasa ini sangat wajib dikelola dan dilestarikan secara tepat demi kehidupan yang lebih baik dimasa kini dan masa depan.
Karangasem yang dimana dalam kegiatan ini, kita berkesempatan untuk tinggal disana dan merasakan bagaimana rasanya hidup kekurangan air bersama masyarakat
Ini merupakan moment penting dimana YCI resmi di luncurkan sebagai suatu inisiatif anak muda pada 27 Agustus 2019 di Desa Kertalangu
Forum berbagi terkait Budidaya air hujan bersama Romo Kirjito
Digital workshop bersama Precious Island sebagai sarana pengembangan YCI dibidang digital terutama website
Youth camp memberikan kesempatan bagi kami untuk melatih skill dalam berorganisasi dan menambah wawasan tentang konservasi
Kerjasama bersama Bye Bye Plastic Bag untuk melakukan Biggest Clean Up di Daerah Renon Denpasar
Kegiatan pendampingan selama 1 hari untuk setiap anggota agar dapat membuat alat untuk memasifkan gerakan panen air hujan bersama Romo Kirjito, dkk
Kegiatan demonstrasi sekaligus peluncuran Budidaya air hujan di Singaraja
Kegiatan penanaman pohon di Hutan Desa Dukuh yang terletak di kaki gunung agung bersama Ramada By Wyndham yang merupakan bentuk kerjasama YCI dengan pihak swasta
Ini adalah cuplikan video pada saat peluncuran YCI, yang diselenggarakan di Desa Budaya Kertalangu dengan dihadiri oleh beberapa SMA/K di Bali dan juga dihadiri oleh beberapa petinggi CI (Conservation International) Indonesia. Youth Conservation International (YCI) merupakan gerakan yang mandiri dan berkelanjutan berperan menyebarkan kesadaran san solusi bagi masyarakat untuk kelestarian alam Bali melalui kader Sahabat Konservasi Hebat (SASIH). Melalui SASIH, YCI akan berfokus pada pengembangan kreativitas dan kapasitas kaum muda yang meliputi Kesadartahuan, Kontribusi, Koneksi, dan Kompetensi. YCI lahir difasilitasi oleh Conservation International (CI) Indonesia yang bekerja untuk melindungi alam di Indonesia demi memberikan manfaat kepada masyarakat Indonesia. Dengan ini CI Indonesia berharap besar akan generasi muda agar dapat mendobrak dinding keras yang membuat alam lingkungan kita menjadi rusak.
MASA DEPAN BUMI KITA BERISIKO
Salah satu risiko tersebut telah banyak dikemukakan oleh para ahli yang memperkira- kan potensi krisis air yang layak dikonsumsi di Bal terjadi karena berbagal sebab di- antaranya adalah tingginya intrusi air laut ke daratan dan deforestisasi. Hal demikian diperburuk dengan pencemaran yang terjadi seperti banyaknya sampah plastik, peng- gunaan air yang tidak bijak maupun perikau-perilaku baik yang belum tertanam kuat menjadi “budaya konservasi di Bal Tantangan berat ini dapat kita atasi jika mas- ing-masing pribadi, termasuk kaum muda, memliki kesadaran dan mau bergerak untuk menyelamatkannya melalui program dan kegiatan yang berkelanjutan.
MASA DEPAN BUMI KITA BERISIKO
Salah satu risiko tersebut telah banyak dikemukakan oleh para ahli yang memperkira- kan potensi krisis air yang layak dikonsumsi di Bal terjadi karena berbagal sebab di- antaranya adalah tingginya intrusi air laut ke daratan dan deforestisasi. Hal demikian diperburuk dengan pencemaran yang terjadi seperti banyaknya sampah plastik, peng- gunaan air yang tidak bijak maupun perikau-perilaku baik yang belum tertanam kuat menjadi “budaya konservasi di Bal Tantangan berat ini dapat kita atasi jika mas- ing-masing pribadi, termasuk kaum muda, memliki kesadaran dan mau bergerak untuk menyelamatkannya melalui program dan kegiatan yang berkelanjutan.
1. Perubahan Perilaku Proses perubahan perilaku dengan berfokus pada generasi muda dan memahami makna konservasi akan mengantarkan kaum muda memiliki persepsi dan perilaku ber- tanggung jawab terhadap konservasi alam. Perilaku berdasarkan kearifan lokal mampu menciptakan harmoni relasi social yang menggerakkan kaum muda sebagai future eleader dalam melestarikan alam untuk kehidupan selanjutnya yang lebih baik.
2. Ketahanan Pulau Kecil Bali sebagai salah satu destinasi pariwisata terbaik dunia, wajib memiliki karakteristik yang tangguh dalam menghadapi berbagal perubahan dari segala aspek teramsuk perubahan alam, perubahan akibat kegiatan ekonomi, maupun perubahan masyarakatnya serta mampu segera pulih dari kesenejangon maupun kerusakan yang terjadi demi kehidupan yang berkelanjutan.
3. Komunitas Mandiri Menciptakan komunitas mandiri dengan gerakan yang berkelanjutan baik melalui program maupun kegiatan mengenai konservasi alam dengan melibatkan banyak pihak.